Halaman Utama

Sunday, March 12, 2017

Atheis dan Ulama

أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (٣٥)
35. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?.(QS. Ath-Thur:35)
Berikut ini adalah dari beberapa cerita yang penulis kutip dari buku Dr. Muhammad al-Arifi dengan judul “Rihlatu Hayah : Ta’amulat wa Dalalat” yang diterjemahkan oleh Umar Mujtahid, Lc. dengan judul versi terjemahan “Buruh Menjadi Khalifah” yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Kemudian penulis menyampaikan beberapa cerita yang diantaranya seperti dibawah ini kisahnya.
Suatu ketika , seorang atheis masuk menemui seorang ulama, ia bilang, “Tidakkah Anda tahu, saya bisa menciptakan makhluk?”
            “Kamu bisa menciptakan makhluk ?,” tanya ulama itu.
            “Ya,” jawabnya.
            “Silahkan Anda buktikan!,” kata ulama tersebut.
Si atheis ini menghampiri sebuah pangkal pohon besar dan membuat lubang di sana. Setelah itu, ia letakkan sepotong daging didalamnya, lalu ia tutup kembali lubang itu, dan ia bilang kepada ulama tadi, “Sebulan lagi kita akan bertemu.” Setelah tiba waktu yang telah ditentukan, Si atheis ini bertemu dengan ulama di dekat pohon itu. Apa gerangan yang terjadi?
Si ulama bersama atheis yang mengaku bisa menciptakan makhluk itu menghampiri pohon itu, ia melihat kearah pohon itu dan mengamati lubangnya. Si atheis ini mendekat dan membuka penutup lungang tempat ia menaruh potongan daging. Ternyata dalam daging itu terdapat sejumlah cacing, lalu ia berkata,”lihatlah! Saya bisa menciptakan cacing.”
“Oh ya ...., lantas berapa gerangan jumlah cacing-cacing yang kamu ciptakan ini ? tanya si ulama.
“Saya belum menghitungnya,” jawabnya.
“Kamu menciptakan, tapi kamu tidak tahu berapa jumlah benda yang kamu ciptakan ? Berapa yang betina dan berapa pula yang jantan?” ujar si ulama.
“Saya tidak tahu,”sahutnya.
“Cacing-cacing yang turun naik pangkal pohon dan merayap di tanah yang kamu klaim sebagai ciptaanmu ini, hendak kemana mereka pergi saat ini ? Kapan mereka akan mati ? Apa yang akan mereka makan hari ini ?,” tanya si ulama.
“Tidak tahu,” jawabnya.
“Subhanallah! Kamu yang menciptakan cacing-cacing itu, tapi kamu tidak tahu apapun tentang mereka,” kata ulama. Sontak terdiamlah orang kafir itu, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

Jelaslah bagi si malang ini, hanya Allah jua yang menciptakan makhluk. Untuk itu, siapapun yang mengaku memiliki kemampuan rububiyah yang hanya dimiliki Allah, jelas tidak bisa dibenarkan akal sehat, bahkan menurut tradisi yang sudah biasa dijalani manusia.

baca artikel lainnya ;
https://bintusuratman.blogspot.co.id/2017/02/wasiat-luqmanul-hakim-dalam-al-quran.html

_______________________
Mujahid, Umar, 2015:Buruh Menjadi Khalifah (terjemahan Rihlatu Hayah : Ta'amulat wa Dalalat, Muhammad Al-Arifi), Solo, Kiswah Media

No comments:

Post a Comment