أَمْ
خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (٣٥)
35. Apakah mereka
diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka
sendiri)?.(QS. Ath-Thur:35)
Berikut ini adalah dari beberapa cerita yang penulis kutip dari
buku Dr. Muhammad al-Arifi dengan judul “Rihlatu Hayah : Ta’amulat wa
Dalalat” yang diterjemahkan oleh Umar Mujtahid, Lc. dengan judul versi
terjemahan “Buruh Menjadi Khalifah” yang disampaikan dengan bahasa yang
mudah dipahami. Kemudian penulis menyampaikan beberapa cerita yang diantaranya
seperti dibawah ini kisahnya.
Suatu ketika , seorang atheis masuk menemui seorang ulama, ia
bilang, “Tidakkah Anda tahu, saya bisa menciptakan makhluk?”
“Kamu bisa
menciptakan makhluk ?,” tanya ulama itu.
“Ya,” jawabnya.
“Silahkan Anda
buktikan!,” kata ulama tersebut.
Si atheis ini menghampiri sebuah pangkal pohon besar dan membuat
lubang di sana. Setelah itu, ia letakkan sepotong daging didalamnya, lalu ia
tutup kembali lubang itu, dan ia bilang kepada ulama tadi, “Sebulan lagi kita
akan bertemu.” Setelah tiba waktu yang telah ditentukan, Si atheis ini bertemu
dengan ulama di dekat pohon itu. Apa gerangan yang terjadi?
Si ulama bersama atheis yang mengaku bisa menciptakan makhluk itu
menghampiri pohon itu, ia melihat kearah pohon itu dan mengamati lubangnya. Si atheis
ini mendekat dan membuka penutup lungang tempat ia menaruh potongan daging. Ternyata
dalam daging itu terdapat sejumlah cacing, lalu ia berkata,”lihatlah! Saya bisa
menciptakan cacing.”
“Oh ya ...., lantas berapa gerangan jumlah cacing-cacing yang kamu
ciptakan ini ? tanya si ulama.
“Saya belum menghitungnya,” jawabnya.
“Kamu menciptakan, tapi kamu tidak tahu berapa jumlah benda yang
kamu ciptakan ? Berapa yang betina dan berapa pula yang jantan?” ujar si ulama.
“Saya tidak tahu,”sahutnya.
“Cacing-cacing yang turun naik pangkal pohon dan merayap di tanah
yang kamu klaim sebagai ciptaanmu ini, hendak kemana mereka pergi saat ini ?
Kapan mereka akan mati ? Apa yang akan mereka makan hari ini ?,” tanya si
ulama.
“Tidak tahu,” jawabnya.
“Subhanallah! Kamu yang menciptakan cacing-cacing itu, tapi kamu
tidak tahu apapun tentang mereka,” kata ulama. Sontak terdiamlah orang kafir
itu, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Jelaslah bagi si malang ini, hanya Allah jua yang menciptakan
makhluk. Untuk itu, siapapun yang mengaku memiliki kemampuan rububiyah yang
hanya dimiliki Allah, jelas tidak bisa dibenarkan akal sehat, bahkan menurut
tradisi yang sudah biasa dijalani manusia.
baca artikel lainnya ;
https://bintusuratman.blogspot.co.id/2017/02/wasiat-luqmanul-hakim-dalam-al-quran.html
baca artikel lainnya ;
https://bintusuratman.blogspot.co.id/2017/02/wasiat-luqmanul-hakim-dalam-al-quran.html
_______________________
Mujahid, Umar, 2015:Buruh Menjadi Khalifah (terjemahan Rihlatu Hayah : Ta'amulat wa Dalalat, Muhammad Al-Arifi), Solo, Kiswah Media
No comments:
Post a Comment